Saat Pembentukan
Perhimpunan Profesional Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia yang disingkat PORMIKI dibentuk pada tanggal 18 Februari 1989. Saat pembentukannya yang dilaksanakan di Yayasan Amanah, Jl. Taman Kebun Sirih, Jakarta, dihadiri oleh 31 rekan-rekan dan berbagai profesi yang tidak saja berasal dari organisasi profesi tetapi juga dari instansi kesehatan pemerintah dan swasta. Dari daftar penandatanganan "Naskah Proklamasi" tampak Ketua PB IDI saat itu dr. H. Azrul Azwar, MPH berkenan hadir dan bahkan bersama-sama dengan Ketua Persatuan Sarjana Administrasi (PERSADI) Jakarta Raya saat itu drs. H. Razak Manan saling bahu membahu memberi semarak jalannya pembentukan PORMIKI (lihat lampiran penandatanganan naskah). Setelah melalui pemilihan suara akhirnya dipilih seorang Ketua Umum yang kemudian membentuk kelompok Pengurus Harian. Setelah pemilihan, Ketua Umum terpilih yaitu Sdri. Gemala Hatta dengan mendapat bantuan penuh dari Ketua Umum PB IDI menyusun Anggaran Dasar dan Rumah Tangga.
Pemberitahuan Kepada Masyarakat Luas
Selanjutnya pada tanggal 25 Februari 1989 bertepatan seminggu setelah pembentukan PORMIKI. Panitia Kerja Pembinaan dan Pengembangan Sistem Pencatatan Medis RS DKI Jaya yang disingkat PPSPM mengadakan acara Konsultasi Sehari yang merupakan acara berkala PPSMP. Topik kali itu mengenai komputerisasi data medis dengan mengambil tempat di PT USI/IBM, Gedung Landmark, Jl. Sudirman, Jakarta. Dalam kesempatan itu PORMIKI yang baru terbentuk sekaligus mengadakan press release pembentukan organisasi profesi yang baru. Hari itu Wakil Ketua PB IDI saat itu yaitu dr. Kartono Mohamad berkenan hadir dan sekaligus juga memberikan kata sambutan yang menumbuhkan semangat. Pertemuan di landmark mencatat 16 penandatangan Naskah Proklamasi sehingga jumlah penandatanganan untuk kedua kesempatan itu (18 dan 26 Februari 1989) berjumlah 47 orang.
PPSPM Sebagai Bidannya PORMIKI
Historisnya, pada tanggal 17 Desember 1981 Kepala Dinas Kesehatan DKI Jaya mengeluarkan suatu SK pembentukan Panitia Kerja PPSPM dengan No. 431/DKK.075.8/1981 dengan masa yang tidak terbatas: Ketua Panker ini adalah Sdr. Gemala Hatta dari RSAB Harapan Kita, Jakarta, sedangkan anggota-anggotanya berasal dari 10 RS yang berada di lingkungan DKI Jaya serta beberapa pejabat Dinas Kesehatan DKI, Jaya. Adapun hasil kegiatan PPSPM yaitu mengadakan 2 kali latihan rekam medis dasar dan 1 kali lanjutan selama masing-masing dua setengah bulan. Selain itu PPSPM juga membuat Bulletin Medical Record yang disebut BMR dan kemudian Majalah Informasi Kesehatan (MIK). Sarana KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) ini diterbitkan setiap 3 bulan sekali dan berhasil keluar dengan 28 kali terbitan atau selama 9 tahun berjalan. Sirkulasi 1000 eksemplar setiap terbit menjangkau 27 propinsi serta memperoleh nomor penerbitan International Serial Standar Number (ISSN) dari Paris melalui Pusat Dokumentasi Ilmiah Nasional RI. Di samping itu majalah sederhana ini (sekitar a 50 halaman) juga memperoleh nomor penerbitan dari Departemen Penerangnan RI dengan SK Men.Pen. RI No. 1032/SK/DITJEN PPG/STT/1985 tanggal 31 Desember 1985.
Bantuan keuangan dari Dinas Kesehatan DKI Jaya untuk kegiatan PPSPM yang minim membuat PPSPM kemudian melaksanakan Konsultasi Sehari Berkala, suatu kegiatan yang selain mencari dana tambahan juga berfungsi sebagai sarana KIE. Adalah menggembirakan bahwa setiap kegiatan yang dilakukan oleh PPSPM baik berupa penataran 21/2 bulan maupun Konsultasi Sehari senantiasa diminati oleh banyak peserta dari berbagai propinsi. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan akan pendidikan rekam medis amatlah dirasakan rumah sakit.
Dalam diskusi-diskusi pertemuan rutin sebulan sekali para anggota PPSPM menyatakan kekhawatirannya akan "nasib" panitia kerja ini. Sementara krisis minyak di tahun 1985 boleh dikata bahwa hingga tahun 1989 PPSPM antara ada dan tiada, artinya, meskipun para anggota akhirnya tidak memperoleh honorarium apapun, namun selama waktu itu PPSPM belum dinyatakan bubar oleh DK DKI Jaya. Keadaan ini tetap tidak menurunkan kegiatan PPSPM. Konsultasi Berkala sebagai sumber dana Majalah Informasi Kesehatan tetaplah diadakan meskipun para anggota telah terbiasa untuk bekerja tanpa imbalan/ Itulah sebabnya maka MIK tetap bisa bertahan selama 28 terbitan. Puncak dari kebimbangan dan kekuatiran akan "nasib" PPSPM kiranya ditangkap oleh PERSADI Jaya. Sebetulnya sudah lama para anggota PPSPM saling memberikan dorongan untuk membuat suatu organisasi rekam medis namun keberanian itu timbul tenggelam. Lebih daripada itu PPSPM, bahkan sudah ingin melepaskan diri dari DK DKI dan karenanya rancangan Anggaran Dasar dan Rumah Tangga yang dikarang oleh PPSPM sudah diteruskan kepada Bapak Kanwil. Sayangnya rancangan itu berjalan-jalan di kantor Kanwil selama labih dari setahun alias sedang dalam tahapan evaluasi sehingga akhirnya semangat untuk mendirikan organisasi menjadi terkatung-katung. Oleh karena itu barulah ketika didorong oleh PERSADI Jaya yang melihat bahwa rekam medis adalah bagian administrasi, maka akhirnya anggota PPSPM secara bulat menyetujui pendirian organisasi rekam medis. Akhirnya Ketua PPSPM dan PERSADI Jaya menghadap Ka Kanwil sambil menanyakan kembali akan nasib AD/ART PPSPM tersebut. Kejadian bulan Februari 1989 itu amat disetujui Kanwil, bahkan beliau mengutus beberapa pejabatnya untuk datang dalam acara diskusi pengadaan organisasi rekam medis yang akan didirikan. Akhirnya PPSPM "terpaksa' berani setelah selama bertahun-tahun "keberanian" untuk bangkit dirasakan tertidur. Selanjutnya PPSPM mengundang berbagai rekan pemerintah (antara lain, Dep.Kes, BKKBN, di samping RS ABRI, swasta, pemerintah, BUMN serta organisasi profesi seperti IDI, PERSADI Jaya) pada tanggal 18 Februari 1989. Walhasil, rekan yang datang di luar dugaan banyaknya, bahkan dari Arun - Aceh, Bogor, Cilegon dan lainnya.
Uniknya rencana semula undangan yaitu untuk menjajagi kemungkinan pengadaan suatu organisasi justru dianggap tidak perlu karena forum cenderung langsung mengadakan pendirian organisasi rekam medis. Kesepakatan ke-31 orang dari berbagai profesi, instansi dan propinsi dinyatakan sah. Pada hari ini organisasi rekam medis belum mempunyai nama pasti. Oleh karena itu kemudian rekan-rekan dari organisasi rekam medis berkonsultasi dengan Bapak Ketua Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (PPPB) dan Depdikbud. Berdasarkan usulan dari Bapak Prof. Anton Moelyono selaku Ketua PPPB akhirnya ditetapkan nama organisasi ini Perhimpunan Profesional Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia yang kemudian disingkat oleh para anggota menjadi PORMIKI.
Dengan telah berdirinya PORMIKI maka Ka. PPSPM kemudian menulis surat kepada Ka. Kanwil DK DKI Jaya tentang telah berdirinya PORMIKI. Kemudian Kanwil menganggap bahwa PORMIKI sudah cukup sebagai mitra atau partner pemerintah yang dapat sewaktu-waktu diajak diskusi dalam memecahkan berbagai masalah tentang rekam medis. Dengan terbentuknya PORMIKI Jaya yang anggotanya juga banyak berasal dari DK DKI Jaya maka kiranya memang PPSPM tidak ada masalah bilamana harus diakhiri. Akhirnya pada tanggal 5 April 1989, Panitia Kerja PPSPM diberikan surat penghentian kerja perihal Pembentukan PORMIKI Nomor: 0994/- 1.84.4 yang ditandatangani oleh Ka. Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Ada suatu perasaan sedih bercampur haru dan sekaligus bangga. Selamat tinggal PPSPM dan terima kasih yang dalam atas segala usahamu. Semoga PORMIKI yang engkau prakarsai dapat berjaya selamanya, sebagaimana harapanmu pula!
Penyelenggaraan Kongres PORMIKI
Kongres I : Tahun 1992 di Jakarta
Kongres II : Tahun 1995 di Daerah Istimewa Yogyakarta
Kongres III : Tahun 1999 di Surabaya
Kongres IV : Tahun 2003 di Denpasar, Bali
Kongres V : Tahun 2006 di Semarang, Jawa Tengah
Kongres VI: Tahun 2009 di Bandung, Jawa Barat
Ketua Umum DPP PORMIKI
Periode 1989-1992 : Dra. Gemala Hatta, MRA.
Periode 1992-1995 : Dra. Gemala Hatta, MRA.
Periode 1995-1999 : Dra. Gemala Hatta, MRA, MKes.
Periode 1999-2003 : Siswati, AMd.PerKes.
Periode 2003-2006 : Siswati, AMd.PerKes, SKM.
Periode 2006-2009 : Lily Widjaya, Amd.PerKes, SKM, MM.
Periode 2009-2012 : Elise Garmelia, Amd.PerKes, SKM
Perhimpunan Profesional Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia yang disingkat PORMIKI dibentuk pada tanggal 18 Februari 1989. Saat pembentukannya yang dilaksanakan di Yayasan Amanah, Jl. Taman Kebun Sirih, Jakarta, dihadiri oleh 31 rekan-rekan dan berbagai profesi yang tidak saja berasal dari organisasi profesi tetapi juga dari instansi kesehatan pemerintah dan swasta. Dari daftar penandatanganan "Naskah Proklamasi" tampak Ketua PB IDI saat itu dr. H. Azrul Azwar, MPH berkenan hadir dan bahkan bersama-sama dengan Ketua Persatuan Sarjana Administrasi (PERSADI) Jakarta Raya saat itu drs. H. Razak Manan saling bahu membahu memberi semarak jalannya pembentukan PORMIKI (lihat lampiran penandatanganan naskah). Setelah melalui pemilihan suara akhirnya dipilih seorang Ketua Umum yang kemudian membentuk kelompok Pengurus Harian. Setelah pemilihan, Ketua Umum terpilih yaitu Sdri. Gemala Hatta dengan mendapat bantuan penuh dari Ketua Umum PB IDI menyusun Anggaran Dasar dan Rumah Tangga.
Pemberitahuan Kepada Masyarakat Luas
Selanjutnya pada tanggal 25 Februari 1989 bertepatan seminggu setelah pembentukan PORMIKI. Panitia Kerja Pembinaan dan Pengembangan Sistem Pencatatan Medis RS DKI Jaya yang disingkat PPSPM mengadakan acara Konsultasi Sehari yang merupakan acara berkala PPSMP. Topik kali itu mengenai komputerisasi data medis dengan mengambil tempat di PT USI/IBM, Gedung Landmark, Jl. Sudirman, Jakarta. Dalam kesempatan itu PORMIKI yang baru terbentuk sekaligus mengadakan press release pembentukan organisasi profesi yang baru. Hari itu Wakil Ketua PB IDI saat itu yaitu dr. Kartono Mohamad berkenan hadir dan sekaligus juga memberikan kata sambutan yang menumbuhkan semangat. Pertemuan di landmark mencatat 16 penandatangan Naskah Proklamasi sehingga jumlah penandatanganan untuk kedua kesempatan itu (18 dan 26 Februari 1989) berjumlah 47 orang.
PPSPM Sebagai Bidannya PORMIKI
Historisnya, pada tanggal 17 Desember 1981 Kepala Dinas Kesehatan DKI Jaya mengeluarkan suatu SK pembentukan Panitia Kerja PPSPM dengan No. 431/DKK.075.8/1981 dengan masa yang tidak terbatas: Ketua Panker ini adalah Sdr. Gemala Hatta dari RSAB Harapan Kita, Jakarta, sedangkan anggota-anggotanya berasal dari 10 RS yang berada di lingkungan DKI Jaya serta beberapa pejabat Dinas Kesehatan DKI, Jaya. Adapun hasil kegiatan PPSPM yaitu mengadakan 2 kali latihan rekam medis dasar dan 1 kali lanjutan selama masing-masing dua setengah bulan. Selain itu PPSPM juga membuat Bulletin Medical Record yang disebut BMR dan kemudian Majalah Informasi Kesehatan (MIK). Sarana KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) ini diterbitkan setiap 3 bulan sekali dan berhasil keluar dengan 28 kali terbitan atau selama 9 tahun berjalan. Sirkulasi 1000 eksemplar setiap terbit menjangkau 27 propinsi serta memperoleh nomor penerbitan International Serial Standar Number (ISSN) dari Paris melalui Pusat Dokumentasi Ilmiah Nasional RI. Di samping itu majalah sederhana ini (sekitar a 50 halaman) juga memperoleh nomor penerbitan dari Departemen Penerangnan RI dengan SK Men.Pen. RI No. 1032/SK/DITJEN PPG/STT/1985 tanggal 31 Desember 1985.
Bantuan keuangan dari Dinas Kesehatan DKI Jaya untuk kegiatan PPSPM yang minim membuat PPSPM kemudian melaksanakan Konsultasi Sehari Berkala, suatu kegiatan yang selain mencari dana tambahan juga berfungsi sebagai sarana KIE. Adalah menggembirakan bahwa setiap kegiatan yang dilakukan oleh PPSPM baik berupa penataran 21/2 bulan maupun Konsultasi Sehari senantiasa diminati oleh banyak peserta dari berbagai propinsi. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan akan pendidikan rekam medis amatlah dirasakan rumah sakit.
Dalam diskusi-diskusi pertemuan rutin sebulan sekali para anggota PPSPM menyatakan kekhawatirannya akan "nasib" panitia kerja ini. Sementara krisis minyak di tahun 1985 boleh dikata bahwa hingga tahun 1989 PPSPM antara ada dan tiada, artinya, meskipun para anggota akhirnya tidak memperoleh honorarium apapun, namun selama waktu itu PPSPM belum dinyatakan bubar oleh DK DKI Jaya. Keadaan ini tetap tidak menurunkan kegiatan PPSPM. Konsultasi Berkala sebagai sumber dana Majalah Informasi Kesehatan tetaplah diadakan meskipun para anggota telah terbiasa untuk bekerja tanpa imbalan/ Itulah sebabnya maka MIK tetap bisa bertahan selama 28 terbitan. Puncak dari kebimbangan dan kekuatiran akan "nasib" PPSPM kiranya ditangkap oleh PERSADI Jaya. Sebetulnya sudah lama para anggota PPSPM saling memberikan dorongan untuk membuat suatu organisasi rekam medis namun keberanian itu timbul tenggelam. Lebih daripada itu PPSPM, bahkan sudah ingin melepaskan diri dari DK DKI dan karenanya rancangan Anggaran Dasar dan Rumah Tangga yang dikarang oleh PPSPM sudah diteruskan kepada Bapak Kanwil. Sayangnya rancangan itu berjalan-jalan di kantor Kanwil selama labih dari setahun alias sedang dalam tahapan evaluasi sehingga akhirnya semangat untuk mendirikan organisasi menjadi terkatung-katung. Oleh karena itu barulah ketika didorong oleh PERSADI Jaya yang melihat bahwa rekam medis adalah bagian administrasi, maka akhirnya anggota PPSPM secara bulat menyetujui pendirian organisasi rekam medis. Akhirnya Ketua PPSPM dan PERSADI Jaya menghadap Ka Kanwil sambil menanyakan kembali akan nasib AD/ART PPSPM tersebut. Kejadian bulan Februari 1989 itu amat disetujui Kanwil, bahkan beliau mengutus beberapa pejabatnya untuk datang dalam acara diskusi pengadaan organisasi rekam medis yang akan didirikan. Akhirnya PPSPM "terpaksa' berani setelah selama bertahun-tahun "keberanian" untuk bangkit dirasakan tertidur. Selanjutnya PPSPM mengundang berbagai rekan pemerintah (antara lain, Dep.Kes, BKKBN, di samping RS ABRI, swasta, pemerintah, BUMN serta organisasi profesi seperti IDI, PERSADI Jaya) pada tanggal 18 Februari 1989. Walhasil, rekan yang datang di luar dugaan banyaknya, bahkan dari Arun - Aceh, Bogor, Cilegon dan lainnya.
Uniknya rencana semula undangan yaitu untuk menjajagi kemungkinan pengadaan suatu organisasi justru dianggap tidak perlu karena forum cenderung langsung mengadakan pendirian organisasi rekam medis. Kesepakatan ke-31 orang dari berbagai profesi, instansi dan propinsi dinyatakan sah. Pada hari ini organisasi rekam medis belum mempunyai nama pasti. Oleh karena itu kemudian rekan-rekan dari organisasi rekam medis berkonsultasi dengan Bapak Ketua Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (PPPB) dan Depdikbud. Berdasarkan usulan dari Bapak Prof. Anton Moelyono selaku Ketua PPPB akhirnya ditetapkan nama organisasi ini Perhimpunan Profesional Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia yang kemudian disingkat oleh para anggota menjadi PORMIKI.
Dengan telah berdirinya PORMIKI maka Ka. PPSPM kemudian menulis surat kepada Ka. Kanwil DK DKI Jaya tentang telah berdirinya PORMIKI. Kemudian Kanwil menganggap bahwa PORMIKI sudah cukup sebagai mitra atau partner pemerintah yang dapat sewaktu-waktu diajak diskusi dalam memecahkan berbagai masalah tentang rekam medis. Dengan terbentuknya PORMIKI Jaya yang anggotanya juga banyak berasal dari DK DKI Jaya maka kiranya memang PPSPM tidak ada masalah bilamana harus diakhiri. Akhirnya pada tanggal 5 April 1989, Panitia Kerja PPSPM diberikan surat penghentian kerja perihal Pembentukan PORMIKI Nomor: 0994/- 1.84.4 yang ditandatangani oleh Ka. Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Ada suatu perasaan sedih bercampur haru dan sekaligus bangga. Selamat tinggal PPSPM dan terima kasih yang dalam atas segala usahamu. Semoga PORMIKI yang engkau prakarsai dapat berjaya selamanya, sebagaimana harapanmu pula!
Penyelenggaraan Kongres PORMIKI
Kongres I : Tahun 1992 di Jakarta
Kongres II : Tahun 1995 di Daerah Istimewa Yogyakarta
Kongres III : Tahun 1999 di Surabaya
Kongres IV : Tahun 2003 di Denpasar, Bali
Kongres V : Tahun 2006 di Semarang, Jawa Tengah
Kongres VI: Tahun 2009 di Bandung, Jawa Barat
Ketua Umum DPP PORMIKI
Periode 1989-1992 : Dra. Gemala Hatta, MRA.
Periode 1992-1995 : Dra. Gemala Hatta, MRA.
Periode 1995-1999 : Dra. Gemala Hatta, MRA, MKes.
Periode 1999-2003 : Siswati, AMd.PerKes.
Periode 2003-2006 : Siswati, AMd.PerKes, SKM.
Periode 2006-2009 : Lily Widjaya, Amd.PerKes, SKM, MM.
Periode 2009-2012 : Elise Garmelia, Amd.PerKes, SKM
THE HISTORY of PORMIKI
PERHIMPUNAN PROFESIONAL PEREKAM MEDIS dan INFORMASI KESEHATAN INDONESIA (PORMIKI) or INDONESIAN PROFESSIONALS On MEDICAL RECORD And HEALTH INFORMATION ORGANIZATION) was established on February 18th, 1989 at AMANAH Foundation on Taman Kebun Sirih Street, Jakarta, and witnessed by 31 colleagues and other professionals not only from the profession organization but also from both government and private health instance. The historical moment of the organization?s establishment was also attended by H. Azrul Azwar, MD, MPH, the Chairman of Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) or the Indonesian Medical Doctor Association?s Main Committee. Along with H. Razak Manan, the Chairman of the Bachelor Of Administration Union, both supported each other hand to hand in the process of PORMIKI?s establishment. After the voting, a General Chairperson was finally elected, and immediately formed a Daily Committee. Right after the election, the elected General Chairperson Gemala Hatta received full support from the Indonesian Medical Doctor?s Association?s General Chairperson to formulate the budgetary.
ANNOUNCEMENT TO THE PUBLIC
On February 25th, 1989, a week after the establishment, Panitia Kerja Pembinaan dan Pengenbangan Sistem Pencatatan Medis (PPSPM) RS DKI JAYA or The Work Committee for Medical Record System?s Development and Maintenance of Greater Jakarta Raya Hospital held its periodic program called One Day Consultation. The topic was about the medical data?s computerization, held at USI/IBM limited co. in Land Mark Building on Sudirman Street, Jakarta. On that occasion, the newly established PORMIKI arranged a press release upon the establishment of the new profession organization. Kartono Mohamad, MD, the Deputy of Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) or the Indonesian Doctor Association?s Main Committee who attended the occasion, gave encouraging speech. The meeting in Land Mark recorded 16 signatures of the ?Declaration? text. There for, the total number of the signatures on those two occasions (February 18th and 26th) was 47 persons.
Panitia Kerja Pembinaan dan Pengenbangan Sistem Pencatatan Medis (PPSPM), The Midwife of PORMIKI
According to the historical background, on December 17th, 1981 the Head of Health Sub Department of the Greater Jakarta Raya had released a decree upon the forming of The Work Committee for Medical Record System?s Development and Maintenance no.431/DKK.075.8/1981 with unlimited validity. The Chairperson of the Work Committee was Gemala Hatta from Harapan Kita Army Hospital, and the members were from 10 hospitals in the area of The Greater Jakarta Raya and some of the officials of The Head Sub Department of The Greater Jakarta Raya. The PPSPM?s activity was holding the medical record basic training twice and once advanced training, two and a half months for each training session. Besides that, PPSPM also published Bulletin Medical Record (BMR) or Medical Record Bulletin, and after that a magazine called Majalah Informasi Kesehatan (MIK) or Health Information Magazine. These medias of communication, information, and education was published once in every three months, and were successfully published for 28 times or 9 years. The circulation of 1000 exemplars of edition had reached 27 provinces, and received an International Serial Standard Number (ISSN) for its publishing number from Paris through The National Center of Scientific Documentation of Republic of Indonesia. This 50 pages magazine had also received its publishing number from the Information Department of Republic of Indonesia based on the decree of Minister of Information of Republic of Indonesia No.1032/SK/DIJEN PPG/STT/1985 dated on December 31st, 1985.
The minimum financial support received from the Head Sub Department of The Greater Jakarta Raya to run the organization?s activities had later on made PPSPM managed to hold Periodic One Day Consultation. A program that was set up to look for another fund resource to support the organization?s activity, and; on the other hand, as the communication, information, and education facility. It was a gratifying fact that the participants from various provinces showed a keen interest on PPSPM?s programs such as 2,5 months training and One Day Consultation. This fact has proved that the medical record training is considered as a must.
During routine monthly meetings and discussions, the members of PPSM had expressed their concern about the future of the organization?s Work Committee. Meanwhile, the oil crisis firstly occurred in 1985, had caused ambiguity in PPSPM?s position, which was considerably described as ?between life and death? situation. Based on fact that even though during that period all members had been working unpaid, PPSPM had not been dispersed by the Health Sub Department of The Greater Jakarta Raya. This condition didn?t decline the organization?s activities. Periodic Consultation as the financial source of Health Information magazine was still held although the members had been getting used to working unpaid. This is the reason why the magazine could survive until 28 exemplars. The climax of confusion and anxiety upon the future of PPSPM was finally sensed by PERSADI of Jakarta Raya. Actually, the members of PPSPM had been encouraging each other to establish a medical record organization for a long time. However, the courage to carry out appeared to be ambiguous. Moreover, PPSPM had even shown a strong willing to be independent, and there for, they had already submitted the organization?s budgetary plan to the Head of Regional Office. Unfortunately, the budgetary plan remained under the Regional Office?s evaluation for more than a year, that, again, discouraged the spirit to establish an independent organization. There for, having been encouraged by PERSADI of Jakarta Raya who considered medical record as a part of administration task, finally the members of PPSPM wholeheartedly agreed to the establishment of a medical record organization. The Chairpersons of PPSPM and PERSADI of Jakarta Raya managed to meet the head of Regional Office to ask after the PPSPM?s budgetary plan. The Head of Regional Office definitely agreed, and even delegated some officials to attend a discussion upon the establishment of the new organization. Finally, PPSPM ?was forced? to take a brave step after years of vacuum. Later on, PPSPM invited governmental partners (such as Health Department, BKKBN, Army/private/government hospitals), and other organizations of professional such as IDI and PERSADI of Jakarta Raya on February 18th, 1989. The result was unexpected countless numbers of participants, even those who came from Arun-Aceh, Bogor, Cilegon, etc.
Uniquely, the original purpose of the meeting, which was looking for the possibility of the establishment of a medical record professional organization, was considered unnecessary. The forum tended to directly arrange the process to establish the organization. The agreement among 31 persons from various professions, instances, and provinces was declared legitimate. The newly established medical record professional organization had not gotten a name at that time. Which made the members then managed to see and have a consultation with the Chairman of Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (PPPB) or Center for Language?s Building and Development and Education and Culture Department. Based on the input from Prof. Anton Moelyono, the Chairman of PPPB, the newly established medical record professional organization was named Perhimpunan Professional Perekam Medis dan Informasi kesehatan, that was shortened by the members of the organization as PORMIKI.
The Chairperson of PPSPM then wrote to the Head of Health Sub Department?s Regional Office of The Greater Jakarta Raya to inform about the establishment of PORMIKI. The Regional Office considers PORMIKI as a reliable partner to discuss with and/or solve problems in the field of Medical Record. The establishment of PORMIKI meant the dispersing of PPSPM. On April 5th, 1989 the Work Committee of PPSPM was officially dispersed, related to the establishment of POMIKI, based on a dismissal letter no.0994/- 1.84.4 signed by the Head of Health Sub Department of The Greater Jakarta Raya.
THE DEVELOPMENT OF THE ORGANIZATION
PORMIKI has 15 Council of Regional Board of Directors and 3 Council of Regional Regulating Board of Directors as follows:
PORMIKI?s Council of Regional Board of Directors of The Greater Jakarta
PORMIKI?s Council of Regional Board of Directors of West Java
PORMIKI?s Council of Regional Board of Directors of Central java
PORMIKI?s Council of Regional Board of Directors of The Special District of Yogyakarta
PORMIKI?s Council of Regional Board of Directors of East Java
PORMIKI?s Council of Regional Board of Directors of Bali
PORMIKI?s Council of Regional Board of Directors of South Sumatera
PORMIKI?s Council of Regional Board of Directors of North Sumatera
PORMIKI?s Council of Regional Board of Directors of West Sumatera
PORMIKI?s Council of Regional Board of Directors of South Sulawesi
PORMIKI?s Council of Regional Board of Directors of West Kalimantan
PORMIKI?s Council of Regional Board of Directors of West Nusa Tenggara
PORMIKI?s Council of Regional Board of Directors of East Kalimantan
PORMIKI?s Council of Regional Board of Directors of Jambi
PORMIKI?s Council of Regional Board of Directors of Lampung
PORMIKI?s Council of Regional Board of Directors of East Nusa Tenggara (regulator)
PORMIKI?s Council of Regional Board of Directors of Riau (regulator)
PORMIKI?s Council of Regional Board of Directors of South Kalimantan (regulator)
PORMIKI?s CONGRESSES
The 1st Congress : Jakarta, 1992
The 2nd Congress : The Special District of Yogyakarta, 1995
The 3rd Congress : Surabaya, 1999
The 4th Congress : Denpasar (Bali), 2003
The 5th Congress : Semarang (Central Java), 2006
The 6th Congress : Bandung (West Java), 2009
THE CHAIRPERSONS of PORMIKI
1989-1992 : Dra. Gemala Hatta, MRA
1992-1995 : Dra. Gemala Hatta, MRA
1995-1999 : Dra. Gemala Hatta, MRA, M.Kes
1999-2003 : Siswati, AMd.PerKes
2003-2006 : Siswati, AMd.PerKes, SKM, MKM
2006-2009 : Lily Widjaya, Amd.PerKes, SKM, MM
2009-2012 : Elise Garmelia, Amd.PerKes, SKM
PORMIKI?s Secretariat of Council of Center Board of Directors
Husada Hospital
Medical record section
#137-139 Mangga Besar Street, Central Jakarta
ZIP Code 10730
Telp.No: 021-6260108 ext.7116
Fax. No: 021-6497494
E-mail : info@pormiki.or.id
sumber : http://www.pormiki.or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar